INDAHNYA ISLAM

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 55).


Selasa, 15 November 2011

Cinta Tak Selamanya Merah Jambu

Diposting oleh Yusuf shadiq
Bismillahirrahmanirrahim..


C.I.N.T.A.

Tak pernah bosan kamu mengobrak-abrik lima kata ini, yang tiap harinya ada saja yang terselip dalam setiap pembicaraan. Tak indah rasanya kalau tiada hari tanpa membicarakan kisah-kisah cinta, paling nggak yaa curhat-curhat, lagi-lagi curhat pun tak jauh dari masalah cinta. Tapi, apa kamu tahu apa arti cinta?

Kata orang bak pujangga, cinta itu hanya aku dan kamu yang lain ngontrak..

Kata orang yang setengah waras, cinta itu tipuan..

Kata orang yang  membenci, cinta itu nggak ada namamu..

Kata orang yang buta, cinta itu pemuas nafsu..

Kata orang yang menangis, cinta itu patah hati..

Kata orang berakal, cinta itu adanya dalam hati dariNya dan untukNya..

Yang mana pilihanmu?

Katanya cinta itu bikin senang, tapi kok suka bikin nangis yaa ? Katanya cinta itu indah, tapi kok ada yang nekat bunuh diri ? Katanya cinta itu ajaib, tapi kok masih ada yang patah hati ditinggal cinta ?

Kamu selalu melihat cinta berwarna merah muda, lihat saja kalau sudah ngomongin cinta semua yang dikanan kiri terlihat merah jambu. Iya apa iya ?

Tapi tak selamanya cinta itu merah jambu, mungkin kamu nggak menyadari bahwa cinta yang kamu usung selama ini sebenarnya nggak lagi berwarna merah jambu. Warnanya sudah tertutupi oleh debu, debu itu lah yang akhirnya mengkelamkan hatimu. Debu itu adalah Nafsu.

Berbeda ketika kamu mengusung cinta yang hakiki, cinta yang terletak pada sujudmu saat berpasrah diri di sepertiga malam. Atau cinta yang terletak pada tetesan mutiara dari matamu ketika kamu memohon ampun dalam taubatanmu. Sungguh dua hal yang berbeda meski sama-sama terkandung makna cinta..yaa.. C.I.N.T.A..

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan cinta, namun terjadi penyimpangan dengan makna cinta sekarang ini. Dan anehnya, maksiat atas nama cinta sudah biasa sehingga bila didepan muka kamu ada yang bermaksiat menurutmu itu hal yang wajar. Ya iyalah wajar, karna sudah biasa dilihat dan kamu sendiri juga melakukan atau pernah melakukan. Jadi yaa sudah biasa saja.


“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) “ ( Ali Imran 14 )



Allah memang memberikan kamu cinta, tapi bukan berarti cinta pada kemaksiatan juga termasuk cinta yang Allah berikan padamu. Justru tingkat keinginanmu lah yang membuatmu sulit melepaskan cinta nista itu karna melihat sekelilingmu melakukannya. Karna mungkin bila nggak ngikut nggak gaul, gitu kan ?

Cinta memang tak selamanya merah jambu justru cinta lebih sering berwarna kelabu tertutup debu, karna cinta yang bukan karna Allah dan untuk Allah bukanlah cinta yang hakiki.

So..sahabat kalau kamu memang ingin merasakan jatuh cinta yang sejatinya cinta. Menikahlah.










“Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan” (HR.Ibnu Majah )








Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).





Tapi ingatlah sahabat, cinta bisa membuat orang yang sehat jadi pesakitan, orang yang kaya jadi miskin, orang waras menjadi gila, bahkan raja menjadi budak. Bila cintanya telah dinaungi oleh kenistaan. Karna cinta nya hanya untuk dunia, harta dan wanita. Mereka lupa bahwa landasan cinta hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala

0 komentar:

Posting Komentar