INDAHNYA ISLAM

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 55).


Minggu, 13 Maret 2011

Facebook In Love ( Bag.2 )

Diposting oleh Yusuf shadiq

Bismillahirrahmanirrahim..
Sudah hampir satu bulan aku ta’aruf denganya, bahkan kata-kata mesra pun sering kali tersisipi dalam chating kami atau ketika dia menelponku. Baru dua kali dia menelponku, namun hati ini sangat ingin untuk terus menelponnya. Maka SMS adalah pilihan terakhirku bila dia gak terlihat di Facebook. Belum lagi kalo dia sudah memberikan kata-kata cinta yang terbentuk dalam sebuah syair untukku, serasa dunia ini hanyalah untukku dan dirinya.
“ Akhi, kapan kamu mau datang kerumah ? “
“ Insyaallah ukhti secepatnya. Kalo pun aku ke rumah, aku belum bisa melamarmu “
“ Kenapa akhi ? “ Mataku terbelalak melihat ketikannya yang menusuk hatiku.
“ Aku masih belum kerja mapan, keadaanku masih seperti yang ukhti tau “
“ Aku bisa terima keadaanmu akhi “
“ Afwan ukhti, mengertilah “
“ Aku gak menuntut akhi untuk segera menikahiku. Aku hanya ingin akhi membuktikan keseriusan. Itu saja “
“ Ukhti gak percaya denganku ? “
Percakapan ini selalu berakhir dengan pertengkaran. Tak ada kejelasan hubungan ini mau diarahkan kemana. Tapi aku pun tak mampu untuk kehilangannya. Aku masih berharap banyak padanya.
===
Ada yang pernah ngalamin ?? Hubungan yang seakan tak ada arah tujuan. Ta’aruf yang hanya sebatas nama, namun didalamnya terdapat hubungan yang tak jauh beda dengan pacaran. Pacaran berselimut ta’aruf. Makanya banyak yang akhirnya menyalahartikan ta’aruf sama dengan pacaran.
Terus bagaimana bisa mengenalnya ??

Sekali lagi, ta’aruf beda dengan pacaran. Ta’aruf bukan pacaran. Jadi ta’aruf gak perlu tuh dengan SMS cinta, Chatingan atau status mesra-mesraan. Gak banget deh.

Toh berkenalan juga gak harus dengan pacaran kan ?? terus ngapain pacaran, rugi materi, rugi waktu juga rugi hati. Bayangin aja, belum jadi suami istri udah cemburu-cemburuan, udah saling tuduh, lalu patah hati, jadi capek hati dan rugi juga pacaran Cuma buat sakit-sakitan.
Ta’aruf gak gitu deh !!!

Ta’aruf di facebook yang merasa semua sudah serba halal tentu berbeda dengan ta’aruf syari yang seharusnya. Kalo Cuma di facebook doank, mana tahu kalo si dia serius. Emang yakin kalo si dia gak ta’arufan sama yang lain juga ??
Atau kamu punya solusi sendiri dengan mencantumkan identitas pasanganmu sebagai ‘tunangan’ di facebookmu. Jadi seolah-olah kalo sudah tunangan menjadi hal biasa untuk mesra-mesraan. Memang kalo udah tunangan boleh gitu mesra-mesraan, tunangan itu bukan akad lho, bukan terpatri disebuah pernikahan. Masih belum halal juga kan ?? Kenapa jadi ngerasa kalo udah ta’aruf atau ‘tunangan’ jadi bisa serba halal ??

Sebuah ta’aruf syari, tak akan ada kata cinta sebelum pernikahan. Ta’aruf tentunya gak bisa dilakukan di facebook, karna ta’aruf butuh pihak ketiga yakni wali atau mahrom dari masing-masing pihak. Ta’aruf ini pun gak serta merta semua jadi halal, gak ada sms cinta atau chatingan mesra. Gak ada komunikasi yang berlebihan,  hanya menghubungi jika benar-benar penting saja. Mentang-mentang lagi masa ta’aruf , jadi sering SMS an atau telponan nanyain hal yang gak penting. Gak ada yang seperti ini.

Kalo mau tahu calon tanpa berhubungan dengannya gimana donk ??
Kamu dan dia kan punya kerabat dan sahabat kan ?? Kamu bisa tanya kepada mereka, atau kalo perlu langsung tanya pada walinya. Kamu bisa tanya tentang kehidupannya, karakternya, bagaimana dia terhadap lingkungan atau hal lain yang kamu butuhkan untuk kemaslahatan pernikahanmu nanti. Dan tentunya mereka yang kamu tanya harus memberikan informasi yang kamu butuhkan.
Tentu hal ini akan menjaga hatimu dan hatinya, izzahmu dan izzahnya, iffahmu dan iffahnya. Tak perlu pacaran berselimut ta’aruf kan untuk mengenalnya. Masih ada ta’aruf yang benar-benar ta’aruf.

Udah deh, jangan takut kehilangan si dia. Kalo kamu yakin meninggalkan perkara bathil untuk melangkah pada kebenaran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Yakinilah itu.

Wallahua’lam bish Shawwab.

0 komentar:

Posting Komentar