INDAHNYA ISLAM

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 55).


Minggu, 22 April 2012

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْمِ

Diposting oleh Yusuf shadiq

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim..

Pagi hari ini yang dingin membuat mata ini sulit untuk membuka.. tapi kuingat
Asstafirrllah saat nya hari ini masa jaya ku
Saatnya hari ini mengais memungut rihdo mu..
Saatnya hari ini ku bertemu Dengan Mu Ya Rabbi..
Dalam untaian tasbih,
Dalam untaian tilawah yang ku panjatkan dalam rasa syukur ku Pada Mu..
Wahh rasa bibir ku kering lama sudah tak membaca asma-asma Mu hari-hari yang kulalui selama seminggu karna tamu istimewa yang kau berikan kepada hamba mu kaum wanita membuat Ku lelah berkecamuk dan fikiran ku resah tak berjumpa dengan Mu ..
Rasa tak sabar ingin bertemu… dan bersujud dihapan Mu..
Pagi yang cerah dan air yang kering dan kemarau tak membuat ku putus asa dalam berwudhu..
Sungguh kemarau ini membuat ku sulit untuk berwudhu tapi ini lah tantangan.
Mungkin hidup ku biasa saja,, tapi penuh dengan tantangan
Mungkin hidup ku sederhana tapi tak mengurangi rasa syukur kita.
Rasa nya pun tiba saat ku sambil bekerja dan menulis ku teringat panggilannYA sembari ku duduk sambil menghelakan nafass..
Akhirny sudah hampir 1 minggu kU tak berjumpa dengannya rindu rasa didada..
Ku curahkan segala cerita , derita, kebahagiaannya kepadaNYA..
Sembari ku memegang al_Al-Qur’an dan berkata
Rabbi sudah hampir satu minggu ku tak berjumpa
Dekap kaMI Rabbi ..
Sungguh rindu ini meggejolak di hati..
Lontran tasbiH dan syalawat tak henti ku lontarkan
Dan pujian-pujian besar tak mampu lagi ku ungkapkan
Hati ini lirih
Kau belahan Kami Ya RabbI
Kau di ujung nafas Kami Ya Rabbi

“ jadikan ibadah kerinduan, dan kebutuhan untuk kita “

Ketika Allah memerintahkan kita untuk makan dan minum, mengapa kita melakukan dengan senang hati?

Ketika Allah memerintahkan untuk menikah, mengapa kita bersegera menyambutnya?

Ketika Allah memerintahkan untuk mencari harta dunia, mengapa kita kerjakan dengan semangat ?

Karena kita menganggap bahwa itu adalah suatu kebutuhan.



Ketika Allah memerintahkan kita untuk shalat, mengapa kita menunda-nunda?

Ketika Allah memerintahkan kita untuk puasa, mengapa enggan rasanya?

Ketika Allah memerintahkan kita untuk membayar zakat, hati terasa berat?

Ketika Allah memerintahkan kita untuk berjihad, mengapa kita merasa malas?

Karena kita menganggap bahwa itu adalah suatu kewajiban



Mengapa kita membeda-bedakan, bukankah sama-sama perintah Allah? Atau karena kita hanya menuruti hawa nafsu kita?



"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." QS.Al Jatsiyah:18



"Apakah engkau tidak perhatikan orang yang telah menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya. Apakah engkau akan dapat menjadi pelindungnya. Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memehami? Mereka itu hanyalah seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi." Qs. Al Furqan: 43-44)



Andai kita bisa menjadikan ibadah menjadi suatu kebutuhan tentu semua akan terasa ringan. Akan hadir kerinduan untuk selalu melakukan kebaikan. Rindu untuk mengerjakannya shalat, puasa, zakat, dakwah, jihad dan yang lainnya dengan sepenuh cinta.

0 komentar:

Posting Komentar