Cinta, sebuah rasa yang tak mampu ku cerna. Datang dan pergi tanpa kau duga.. Namun ku yakin itu tetaplah anugrah.. Karena tanpa cinta hidup adalah derita..
Aku pun tak menampik betapa indah cinta dan mencinta. Entahlah, ku tak mampu menggambarkan dalam untaian kata, semua hanya hamparan rasa..
Namun, haruskah, Saat rasa itu menyelimuti, matamu kau butakan..?
Ketika indahnya merekah, haruskah nurani di hinakan..?
Tidak.. Jangan begitu..
Bagiku, mencintaimu cukuplah dengan biasa.. Tak ada kalimat rayu menghibah.. Tak ada harapan tinggi membumbung..
Bagiku jatuh cinta padamu cukup dengan biasa, sangat biasa.. Ku tak butuh ungkapan rasa yang mampu menumbuhkan ranjau didada..
Tak perlu kalimat pujian yang menyemai riya' di hati..
Ku mencintai dangan caraku yang biasa.. Karena ku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yg terjadi..
Karena ku mencintai dengan biasa, maka ketika ku tahu kau jauh dari sempurna, maka bagiku itu adalah wajar..
Ketika ku dapati kau dalam salah, maka ku tahu kaupun manusia biasa..
Ku mencintai dia yang biasa.. Ku tak akan pernah berharap kau seorang sempurna, karena akupun jauh dari sempurna..
Ku tak akan terpikat pada yang merasa dirinya luar biasa.. Ku hanya mencintaimu karena kau begitu biasa.. Yang ku cinta bukanlah malaikat karena akupun tak sesuci nabi..
Mencintai dengan biasa, maka ku tak mau ada khalwat yang menjebak..
Tak ada tatapan rindu membuncah..
Tak ada ungkapan cinta merayu..
Tak akan ada ikatan semu sehina pacaran. Apalagi yg dibumbui dgn 'islami'..
Tak ada pertemuan sebelum ijab di lontarkan..
Agar, kiranya takdirNya tak menyatukanmu denganku.. Maka akan ku tanggapi dengan biasa, sangat biasa..
Tanpa air mata..
Tanpa rasa sesak di dada..
Tanpa benci yg menggumpal..
Mencintai dengan biasa.. Cukup disini, di dalam hati, tak perlu ada yang tahu, bahkan kau pun tak perlu tahu..
Mencintai dengan biasa, dengan menitipkan cintaku padaNya Sang Pemilik cinta.. Sang pengatur segala..
Hingga saatnya nanti, jika Dia berkenan menyatukan kita dalam indahnya ikatan suci..
Maka ketika ijab telah terlontar..
Ketika hijab telah tersingkap..
Ketika cintamu telah memilihku..
Maka, aku akan mencintaimu dengan luar biasa..
*goresan setelah shubuh tadi pagi untuk siapapun bidadariku nanti. .
Malam ini, bulan dari sini terlihat indah..
namun ku bukan ingin membicarakan keindahan Illahi yang satu ini, justru malam ini ku mendengar seperti ia menasihatiku dengan caranya.
ketika dalam perjalanan pulang tadi, ia seperti menatapku dan bicara :
" duhai sahabatku sang Penyair.
malam ini telah ku lihat pujaan hatimu di belahan dunia sana, jauh darimu saat ini. ia berusaha memimpikanmu dalam tidurnya dan membayangkan bahwa esok hari kelak kau akan pulang untuk meminangnya.
andaikan waktu bisa di kembalikan dimana saat kalian berpisah, ia ingin sekali berbicara langsung padamu bahwa..
AKU AKAN MENUNGGUMU, SEKALIPUN KAU BERKATA JANGAN MENUNGGUKU
itulah katanya tadi, sungguh.
duhai sahabatku yang memuja binarku
tenang saja, kau tak usah ragu akan penantiannya
yakinkan saja bahwa kau takkan menyiakan waktunya
luruskan saja niatmu untuk berjumpa dengannya
maka pada sampai waktu itu tiba, waktu yang di indahkan Tuhan kita..aku akan senantiasa menghiburnya dengan cahaya kerinduan dalam hatinya ketika malam merenggut petang..
duhai sahabatku yang kau jadikan aku sebagai tanda kebesaran Tuhanmu, saat ini cuma itu yang aku bisa beritahukan.
sampai bertemu dalam keindahan Illahi yangmenyejukkan..
Bulan. "
tanpa ragu, ku aminkan do'anya.
untuk dia yang kucintai, karna Illahi. .
Ya Allah...
Saat aku menyukai seseorang, ingatkan aku bahwa akan ada sebuah akhir
hingga aku tetap bersama yang tak pernah berakhir.
Ya Allah ...
Ketika aku merasa rindu pada seseorang, rindukan aku pada seseorang
yang rindu cinta sejatiMu, agar kerinduanku terhadapMu semakin menjadi
Ya Allah ...
Jika aku mesti mencintai seseorang, temukan aku dengan orang yang mencintaiMU,
agar bertambah kuat cintaku padaMU.
Jagalah cinta itu, agar tidak melebihi cintaku padaMU.
.... Dicintai oleh orang yang kita cintai sangatlah berarti,
tapi dicintai oleh Sang Pencipta adalah segalanya...
*kala sore menjadi indah dalam pelupuk senja
adinda....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....
adinda....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....
adinda....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya akhwat....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam....
Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang
sabar....
Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan pria yang
lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju
kebahagiaan akhirat....
*untuk adindaku Di negeri Onta Sana
Dialogku DenganMu Dini Hari Tadi
Halo Tuhan, sesuai anjuranMu aku bertamu di 2/3 malam kali ini.
Tuhan belum tidur kan? Ah, pertanyaan tolol.
Engkau kan Maha Insomnia.
Tuhanku sayang, Engkau ingat kan tentang curhatku 2 tahun yang lalu?
Aku benar - benar menunggu putri yg berhati jilbab putih itu Tuhan
Aku bahkan telah membayangkan betapa indahnya ketika separuh agamaku sudah sempurna.
Hihihi, seru kali yah Tuhan, ada yang ngingetin aku kalau aku lupa sahur untuk daudku.
Ada yang menajdi makmum saat shalat tiba.
Dan ada yang mencium tangannku ketika dzikir usai.
Terlalu muluk ya, Tuhan? Hehehe. Enggak kan?
Kadang aku senyum - senyum sendiri saat membayangkan kehidupan keluarga kecilku nanti, Tuhan.
Membayangkan tentang rumah kecil dengan tiga anak yg menangis tiada henti.
Tentang saling membangunkan di 2/3 malam untuk bersujud padaMu bersama.
Tentangku dibuatkan teh manis sepulang kerja.
Atau mungkin tentang dia yang selalu aku ingatkan tentang hijab, amanah, dan tanggung jawab.
Ah, rasanya imam impianku terlalu sempurna buat kutukupret macam aku.
Tapi namanya bermimpi boleh saja kan, Tuhan?
Aku gak meminta yang aneh - aneh kok, Tuhan.
Terserah Engkau, asalkan dia taat padaMu, dia baik, dia menyayangiku, dia....
Astaghfirullah Tuhan..
Pantas saja Engkau belum mempertemukanku dengan makmum yang Engkau pilihkan untukku.
Dari tadi aku sibuk merumuskan kriteria dan mimpiku sendiri.
Emang udah aku sebaik apa?
Jangan marah ya, Tuhan?
Nanti saja deh, aku rancang lagi mimpi rumah tanggaku bareng makmum dariMu, kalau sudah ketemu, siapa pun dia.
Dan akan kami wujudkan bersama mimpi - mimpi itu, insyaAllah, amin.
Aku percaya padaMu, Tuhan
Aku kapok menyangsikan aturan mainMu.
*ditemani temaram malam dipenghujung senja
Dia yang selalu setia memberikan rasa indah kepadaku.
Dia yang selalu mencumbuku dengan memberikan rasa nyaman
ketika aku mulai terjatuh kurang asa.
Dia yang dengan semangatnya mengingatkan aku dengan lembut ketika aku sedikit lalai akanMu.
Dia yang dengan tabahnya mendampingi aku ketika Kau beri kami keadaan sulit.
Dia yang begitu hebatnya melalui proses susahnya mengandung dan melahirkan anak-anakku.
Dia yang begitu rajinnya memberikan kasih sayang
dan mengenalkanMu tanpa lelah kepada anak-anakku.
Dia yang enggak pernah malas untuk terus belajar mencari cintaMu.
Ya Allah…
Segala puji untukMu karena kau tlah berikan kepadaku
hadiah terindah yang pernah berikan kepadaku.
Ya Allah Yaa Cinta…
Segala puja untukMu karena tlah kau anugerahkan aku seorang perempuan
yang tak pernah lelah mendampingi kehidupanku di dunia ini.
Ya Allah Yaa Indah..
Berikanlah untuknya tempat yang layak untuk dia nikmati di akherat kelak.
Allahu Allah
Allahu Ya Robbi
Walhamdulillahi Robbil’alamiin
*terlintas begitu saja setelah makan siang..yaah suatu saat nanti
Dinginnya malam yg di dukung hembusan angin
Tidak memberhentikan langkahku untuk beranjak dr tempat tidurku
Aku tetap terbangun di 1/3 malamMu
Dan melupakan semua yg telah terjadi
Ku buka tirai jendelaku
Dan mencoba menatap keluar
Ku ingat Engkau saat malam begitu gelap gulita
Dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Ku teruskan kakiku melangkah,,,utk mensucikan badanku dan menyempurnakan wudhuku
Disetiap sujudku
,aku mencoba merenungi smua
Ya Nur,,,,ku memohon setitik cahayaMu
Untuk terangi jiwaku,
Aku sebut namaMu dengen lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajarpun merekah seraya menyebar senyuman indah
Subhanallah,
Maha Suci Engkau Ya Rabb,,
Alhamdulillah,,,segala pujian hanya pdMu,
Syukurku atas segala nikmatMu,,
Atas ketenangan hatiku dalam menyambut hari ini
Dan melupakan semua kejadian di masa lalu,
Ya Rabbku,,,tak ada Kuasa dan kehendak selain dariMu,
Disetiap ucapku,do’a ku yg tulus,,rintihan yg jujur,,,air mata yg menetes penuh keikhlasa,,,,dan semua keluhan yg menggundahgulanakan hatiku,,,hanya pantas ku tujukan atas hadiratMu,
Setiap dini hari menjelang,,,ku tengadahkan ke-2 telapak tanganku,,,
ku julurkan lengan penuh harap,,,ku arahkan terus tatapan mataku ke arahMu,,,untuk memohon pertolongan,
Ketika lidah bergerak,,, tak lain hanya untuk menyebut,mengingat,dan berdzikir dengan namaMu
Subhanallah,,,,,
hatiku tenang,, jiwaku damai,syarafku tak lagi menegang dan keyakinanku semakin kokoh atas qadha & qadarMu,
Semuanya telah Engkau tetapkan
sebelum aku ada di dunia ini,
Syukran Ya Rabb
atas segala nikmatMu,
Cinta, sebuah rasa yang tak mampu ku cerna. Datang dan pergi tanpa kau duga.. Namun ku yakin itu tetaplah anugrah.. Karena tanpa cinta hidup adalah derita..
Aku pun tak menampik betapa indah cinta dan mencinta. Entahlah, ku tak mampu menggambarkan dalam untaian kata, semua hanya hamparan rasa..
Namun, haruskah, Saat rasa itu menyelimuti, matamu kau butakan..?
Ketika indahnya merekah, haruskah nurani di hinakan..?
Tidak.. Jangan begitu..
Bagiku, mencintaimu cukuplah dengan biasa.. Tak ada kalimat rayu menghibah.. Tak ada harapan tinggi membumbung..
Bagiku jatuh cinta padamu cukup dengan biasa, sangat biasa.. Ku tak butuh ungkapan rasa yang mampu menumbuhkan ranjau didada..
Tak perlu kalimat pujian yang menyemai riya' di hati..
Ku mencintai dangan caraku yang biasa.. Karena ku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yg terjadi..
Karena ku mencintai dengan biasa, maka ketika ku tahu kau jauh dari sempurna, maka bagiku itu adalah wajar..
Ketika ku dapati kau dalam salah, maka ku tahu kaupun manusia biasa..
Ku mencintai dia yang biasa.. Ku tak akan pernah berharap kau seorang sempurna, karena akupun jauh dari sempurna..
Ku tak akan terpikat pada yang merasa dirinya luar biasa.. Ku hanya mencintaimu karena kau begitu biasa.. Yang ku cinta bukanlah malaikat karena akupun tak sesuci nabi..
Mencintai dengan biasa, maka ku tak mau ada khalwat yang menjebak..
Tak ada tatapan rindu membuncah..
Tak ada ungkapan cinta merayu..
Tak akan ada ikatan semu sehina pacaran. Apalagi yg dibumbui dgn 'islami'..
Tak ada pertemuan sebelum ijab di lontarkan..
Agar, kiranya takdirNya tak menyatukanmu denganku.. Maka akan ku tanggapi dengan biasa, sangat biasa..
Tanpa air mata..
Tanpa rasa sesak di dada..
Tanpa benci yg menggumpal..
Mencintai dengan biasa.. Cukup disini, di dalam hati, tak perlu ada yang tahu, bahkan kau pun tak perlu tahu..
Mencintai dengan biasa, dengan menitipkan cintaku padaNya Sang Pemilik cinta.. Sang pengatur segala..
Hingga saatnya nanti, jika Dia berkenan menyatukan kita dalam indahnya ikatan suci..
Maka ketika ijab telah terlontar..
Ketika hijab telah tersingkap..
Ketika cintamu telah memilihku..
Maka, aku akan mencintaimu dengan luar biasa..
*goresan setelah shubuh tadi pagi untuk siapapun bidadariku nanti
Ajina.jr
Aku pun tak menampik betapa indah cinta dan mencinta. Entahlah, ku tak mampu menggambarkan dalam untaian kata, semua hanya hamparan rasa..
Namun, haruskah, Saat rasa itu menyelimuti, matamu kau butakan..?
Ketika indahnya merekah, haruskah nurani di hinakan..?
Tidak.. Jangan begitu..
Bagiku, mencintaimu cukuplah dengan biasa.. Tak ada kalimat rayu menghibah.. Tak ada harapan tinggi membumbung..
Bagiku jatuh cinta padamu cukup dengan biasa, sangat biasa.. Ku tak butuh ungkapan rasa yang mampu menumbuhkan ranjau didada..
Tak perlu kalimat pujian yang menyemai riya' di hati..
Ku mencintai dangan caraku yang biasa.. Karena ku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yg terjadi..
Karena ku mencintai dengan biasa, maka ketika ku tahu kau jauh dari sempurna, maka bagiku itu adalah wajar..
Ketika ku dapati kau dalam salah, maka ku tahu kaupun manusia biasa..
Ku mencintai dia yang biasa.. Ku tak akan pernah berharap kau seorang sempurna, karena akupun jauh dari sempurna..
Ku tak akan terpikat pada yang merasa dirinya luar biasa.. Ku hanya mencintaimu karena kau begitu biasa.. Yang ku cinta bukanlah malaikat karena akupun tak sesuci nabi..
Mencintai dengan biasa, maka ku tak mau ada khalwat yang menjebak..
Tak ada tatapan rindu membuncah..
Tak ada ungkapan cinta merayu..
Tak akan ada ikatan semu sehina pacaran. Apalagi yg dibumbui dgn 'islami'..
Tak ada pertemuan sebelum ijab di lontarkan..
Agar, kiranya takdirNya tak menyatukanmu denganku.. Maka akan ku tanggapi dengan biasa, sangat biasa..
Tanpa air mata..
Tanpa rasa sesak di dada..
Tanpa benci yg menggumpal..
Mencintai dengan biasa.. Cukup disini, di dalam hati, tak perlu ada yang tahu, bahkan kau pun tak perlu tahu..
Mencintai dengan biasa, dengan menitipkan cintaku padaNya Sang Pemilik cinta.. Sang pengatur segala..
Hingga saatnya nanti, jika Dia berkenan menyatukan kita dalam indahnya ikatan suci..
Maka ketika ijab telah terlontar..
Ketika hijab telah tersingkap..
Ketika cintamu telah memilihku..
Maka, aku akan mencintaimu dengan luar biasa..
*goresan setelah shubuh tadi pagi untuk siapapun bidadariku nanti. .
Malam ini, bulan dari sini terlihat indah..
namun ku bukan ingin membicarakan keindahan Illahi yang satu ini, justru malam ini ku mendengar seperti ia menasihatiku dengan caranya.
ketika dalam perjalanan pulang tadi, ia seperti menatapku dan bicara :
" duhai sahabatku sang Penyair.
malam ini telah ku lihat pujaan hatimu di belahan dunia sana, jauh darimu saat ini. ia berusaha memimpikanmu dalam tidurnya dan membayangkan bahwa esok hari kelak kau akan pulang untuk meminangnya.
andaikan waktu bisa di kembalikan dimana saat kalian berpisah, ia ingin sekali berbicara langsung padamu bahwa..
AKU AKAN MENUNGGUMU, SEKALIPUN KAU BERKATA JANGAN MENUNGGUKU
itulah katanya tadi, sungguh.
duhai sahabatku yang memuja binarku
tenang saja, kau tak usah ragu akan penantiannya
yakinkan saja bahwa kau takkan menyiakan waktunya
luruskan saja niatmu untuk berjumpa dengannya
maka pada sampai waktu itu tiba, waktu yang di indahkan Tuhan kita..aku akan senantiasa menghiburnya dengan cahaya kerinduan dalam hatinya ketika malam merenggut petang..
duhai sahabatku yang kau jadikan aku sebagai tanda kebesaran Tuhanmu, saat ini cuma itu yang aku bisa beritahukan.
sampai bertemu dalam keindahan Illahi yangmenyejukkan..
Bulan. "
tanpa ragu, ku aminkan do'anya.
untuk dia yang kucintai, karna Illahi. .
Ya Allah...
Saat aku menyukai seseorang, ingatkan aku bahwa akan ada sebuah akhir
hingga aku tetap bersama yang tak pernah berakhir.
Ya Allah ...
Ketika aku merasa rindu pada seseorang, rindukan aku pada seseorang
yang rindu cinta sejatiMu, agar kerinduanku terhadapMu semakin menjadi
Ya Allah ...
Jika aku mesti mencintai seseorang, temukan aku dengan orang yang mencintaiMU,
agar bertambah kuat cintaku padaMU.
Jagalah cinta itu, agar tidak melebihi cintaku padaMU.
.... Dicintai oleh orang yang kita cintai sangatlah berarti,
tapi dicintai oleh Sang Pencipta adalah segalanya...
*kala sore menjadi indah dalam pelupuk senja
adinda....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....
adinda....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....
adinda....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya akhwat....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam....
Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang
sabar....
Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan pria yang
lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju
kebahagiaan akhirat....
*untuk adindaku Di negeri Onta Sana
Dialogku DenganMu Dini Hari Tadi
Halo Tuhan, sesuai anjuranMu aku bertamu di 2/3 malam kali ini.
Tuhan belum tidur kan? Ah, pertanyaan tolol.
Engkau kan Maha Insomnia.
Tuhanku sayang, Engkau ingat kan tentang curhatku 2 tahun yang lalu?
Aku benar - benar menunggu putri yg berhati jilbab putih itu Tuhan
Aku bahkan telah membayangkan betapa indahnya ketika separuh agamaku sudah sempurna.
Hihihi, seru kali yah Tuhan, ada yang ngingetin aku kalau aku lupa sahur untuk daudku.
Ada yang menajdi makmum saat shalat tiba.
Dan ada yang mencium tangannku ketika dzikir usai.
Terlalu muluk ya, Tuhan? Hehehe. Enggak kan?
Kadang aku senyum - senyum sendiri saat membayangkan kehidupan keluarga kecilku nanti, Tuhan.
Membayangkan tentang rumah kecil dengan tiga anak yg menangis tiada henti.
Tentang saling membangunkan di 2/3 malam untuk bersujud padaMu bersama.
Tentangku dibuatkan teh manis sepulang kerja.
Atau mungkin tentang dia yang selalu aku ingatkan tentang hijab, amanah, dan tanggung jawab.
Ah, rasanya imam impianku terlalu sempurna buat kutukupret macam aku.
Tapi namanya bermimpi boleh saja kan, Tuhan?
Aku gak meminta yang aneh - aneh kok, Tuhan.
Terserah Engkau, asalkan dia taat padaMu, dia baik, dia menyayangiku, dia....
Astaghfirullah Tuhan..
Pantas saja Engkau belum mempertemukanku dengan makmum yang Engkau pilihkan untukku.
Dari tadi aku sibuk merumuskan kriteria dan mimpiku sendiri.
Emang udah aku sebaik apa?
Jangan marah ya, Tuhan?
Nanti saja deh, aku rancang lagi mimpi rumah tanggaku bareng makmum dariMu, kalau sudah ketemu, siapa pun dia.
Dan akan kami wujudkan bersama mimpi - mimpi itu, insyaAllah, amin.
Aku percaya padaMu, Tuhan
Aku kapok menyangsikan aturan mainMu.
*ditemani temaram malam dipenghujung senja
Dia yang selalu setia memberikan rasa indah kepadaku.
Dia yang selalu mencumbuku dengan memberikan rasa nyaman
ketika aku mulai terjatuh kurang asa.
Dia yang dengan semangatnya mengingatkan aku dengan lembut ketika aku sedikit lalai akanMu.
Dia yang dengan tabahnya mendampingi aku ketika Kau beri kami keadaan sulit.
Dia yang begitu hebatnya melalui proses susahnya mengandung dan melahirkan anak-anakku.
Dia yang begitu rajinnya memberikan kasih sayang
dan mengenalkanMu tanpa lelah kepada anak-anakku.
Dia yang enggak pernah malas untuk terus belajar mencari cintaMu.
Ya Allah…
Segala puji untukMu karena kau tlah berikan kepadaku
hadiah terindah yang pernah berikan kepadaku.
Ya Allah Yaa Cinta…
Segala puja untukMu karena tlah kau anugerahkan aku seorang perempuan
yang tak pernah lelah mendampingi kehidupanku di dunia ini.
Ya Allah Yaa Indah..
Berikanlah untuknya tempat yang layak untuk dia nikmati di akherat kelak.
Allahu Allah
Allahu Ya Robbi
Walhamdulillahi Robbil’alamiin
*terlintas begitu saja setelah makan siang..yaah suatu saat nanti
Dinginnya malam yg di dukung hembusan angin
Tidak memberhentikan langkahku untuk beranjak dr tempat tidurku
Aku tetap terbangun di 1/3 malamMu
Dan melupakan semua yg telah terjadi
Ku buka tirai jendelaku
Dan mencoba menatap keluar
Ku ingat Engkau saat malam begitu gelap gulita
Dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Ku teruskan kakiku melangkah,,,utk mensucikan badanku dan menyempurnakan wudhuku
Disetiap sujudku
,aku mencoba merenungi smua
Ya Nur,,,,ku memohon setitik cahayaMu
Untuk terangi jiwaku,
Aku sebut namaMu dengen lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajarpun merekah seraya menyebar senyuman indah
Subhanallah,
Maha Suci Engkau Ya Rabb,,
Alhamdulillah,,,segala pujian hanya pdMu,
Syukurku atas segala nikmatMu,,
Atas ketenangan hatiku dalam menyambut hari ini
Dan melupakan semua kejadian di masa lalu,
Ya Rabbku,,,tak ada Kuasa dan kehendak selain dariMu,
Disetiap ucapku,do’a ku yg tulus,,rintihan yg jujur,,,air mata yg menetes penuh keikhlasa,,,,dan semua keluhan yg menggundahgulanakan hatiku,,,hanya pantas ku tujukan atas hadiratMu,
Setiap dini hari menjelang,,,ku tengadahkan ke-2 telapak tanganku,,,
ku julurkan lengan penuh harap,,,ku arahkan terus tatapan mataku ke arahMu,,,untuk memohon pertolongan,
Ketika lidah bergerak,,, tak lain hanya untuk menyebut,mengingat,dan berdzikir dengan namaMu
Subhanallah,,,,,
hatiku tenang,, jiwaku damai,syarafku tak lagi menegang dan keyakinanku semakin kokoh atas qadha & qadarMu,
Semuanya telah Engkau tetapkan
sebelum aku ada di dunia ini,
Syukran Ya Rabb
atas segala nikmatMu,
Cinta, sebuah rasa yang tak mampu ku cerna. Datang dan pergi tanpa kau duga.. Namun ku yakin itu tetaplah anugrah.. Karena tanpa cinta hidup adalah derita..
Aku pun tak menampik betapa indah cinta dan mencinta. Entahlah, ku tak mampu menggambarkan dalam untaian kata, semua hanya hamparan rasa..
Namun, haruskah, Saat rasa itu menyelimuti, matamu kau butakan..?
Ketika indahnya merekah, haruskah nurani di hinakan..?
Tidak.. Jangan begitu..
Bagiku, mencintaimu cukuplah dengan biasa.. Tak ada kalimat rayu menghibah.. Tak ada harapan tinggi membumbung..
Bagiku jatuh cinta padamu cukup dengan biasa, sangat biasa.. Ku tak butuh ungkapan rasa yang mampu menumbuhkan ranjau didada..
Tak perlu kalimat pujian yang menyemai riya' di hati..
Ku mencintai dangan caraku yang biasa.. Karena ku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yg terjadi..
Karena ku mencintai dengan biasa, maka ketika ku tahu kau jauh dari sempurna, maka bagiku itu adalah wajar..
Ketika ku dapati kau dalam salah, maka ku tahu kaupun manusia biasa..
Ku mencintai dia yang biasa.. Ku tak akan pernah berharap kau seorang sempurna, karena akupun jauh dari sempurna..
Ku tak akan terpikat pada yang merasa dirinya luar biasa.. Ku hanya mencintaimu karena kau begitu biasa.. Yang ku cinta bukanlah malaikat karena akupun tak sesuci nabi..
Mencintai dengan biasa, maka ku tak mau ada khalwat yang menjebak..
Tak ada tatapan rindu membuncah..
Tak ada ungkapan cinta merayu..
Tak akan ada ikatan semu sehina pacaran. Apalagi yg dibumbui dgn 'islami'..
Tak ada pertemuan sebelum ijab di lontarkan..
Agar, kiranya takdirNya tak menyatukanmu denganku.. Maka akan ku tanggapi dengan biasa, sangat biasa..
Tanpa air mata..
Tanpa rasa sesak di dada..
Tanpa benci yg menggumpal..
Mencintai dengan biasa.. Cukup disini, di dalam hati, tak perlu ada yang tahu, bahkan kau pun tak perlu tahu..
Mencintai dengan biasa, dengan menitipkan cintaku padaNya Sang Pemilik cinta.. Sang pengatur segala..
Hingga saatnya nanti, jika Dia berkenan menyatukan kita dalam indahnya ikatan suci..
Maka ketika ijab telah terlontar..
Ketika hijab telah tersingkap..
Ketika cintamu telah memilihku..
Maka, aku akan mencintaimu dengan luar biasa..
*goresan setelah shubuh tadi pagi untuk siapapun bidadariku nanti
Ajina.jr