Assalamu’alaikum Warahmatullahi wa barakatuh..
Hai sayang, apa kabarmu disana? Aku tahu kau disana tetap istiqomah dalam dakwahmu.
Surat ini adalah surat yang kesekiankalinya kulayangkan padamu, dengan pena cinta goresan keindahan membuat siapapun iri pada kita.
Jalan dakwah ini baru saja kita mulai, kau katakan padaku ketika kita mendaki tangga cinta kehidupan ini. Kini kumulai meretas setiap detik waktu untuk menjadi dalang dari kehidupanku sendiri, bukan hanya sebagai pelaku dan penonton. Itu pun berkat intruksimu.
Kau tahu sayang, itulah yang membuatku selalu terkagum-kagum padamu meski kutahu rasa keegosian kita masih mengejar. Tapi aku belajar, justru dari keegoisan, kecemburuan, kita belajar saling menguatkan.
Kau pun paling paham, bahwa aku hanyalah seekor ulat yang belum jadi kepompong apalagi seekor kupu-kupu indah. Karna jalan kita masih panjang, tulah nilai yang selalu kau juangkan.
Jika saja..seandainya saja..engkau dulu bukan untukku mungkin aku…aahh..sudahlah, kaupun tahu kita dilarang untuk berandai-andai dari kebijakan yang telah diputuskanNya, namun karna dirimulah saat ini aku berdiri, tak bisa kubayangkan bila aku bertemu dirimu dulu tapi aku tak mau terikat dengamu. Mungkin aku masih terkatung-katung dalam pusara agama yang tak pernah aku ketahui.
Jodoh bukanlah jodoh bila kita tidak mau mengikatnya, itu yang selalu didengungkan. Kini kuyakin kau memang untukku, kau mampu menutupi segala kelemahanku, segala keterasinganku dan segala kejahilanku. Meski berkali-kali kita berbicara soal ‘madu’ yang membuatku asyik bergelut manja denganmu. Tapi kau selalu tahu cara membuatku tersipu, kau katakan ‘madu’ memang asyik untuk dibahas, tak mengenakan untuk didebatkan, dan menakutkan untuk direalisasikan. Karna menurutmu, aku sudah pantas mendampingimu.
Pengharapan kini sudah ada dimataku untukmu, segenap perjuanganmu kusanggupi untuk ikut melangkah bersamamu. Karna kutahu, jalanmu adalah jalan meniti cinta Allah.
Jika ada seribu tentara Allah yang berjuang dijalanNya, maka kuyakin diantaranya adalah dirimu..
Jika ada seratus tentara Allah yang berjuang dijalanNya, maka kuyakin diantaranya adalah dirimu..
Jika hanya ada Satu orang yang berjuang dijalanNya, maka kuyakin dia adalah dirimu..
Jika sudah Tak ada lagi satu orang pun tentara Allah yang berjuang dijalanNya, maka kusaksikan bahwa dirimu telah Syahid!!
Peluh dan air mata sujudku adalah harapan terbesarku untuk menyertaimu menapaki jalan menuju surgaNya.
Teruntuk kekasihku..Suamiku..^^
Fitri Fatimah Zahra
Fitri Fatimah Zahra
0 komentar:
Posting Komentar